Jumat, 11 Maret 2016

#GMT2016 di Blog Twitter Indonesia



Menyaksikan #GMT2016 melalui Twitter

Tweet
Setelah terakhir kali terlihat di Pulau Jawa pada tanggal 11 Juni 1983, Gerhana Matahari Total (#GMT2016) kembali menyambangi daratan Indonesia hari ini. #GMT2016 melewati 12 provinsi dari Barat hingga Timur Indonesia. Indonesia menjadi satu-satunya negara di mana Gerhana Matahari Total dapat disaksikan dari wilayah daratan. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata (@Kemenpar_RI) mengadakan berbagai kegiatan untuk meningkatkan angka wisatawan di daerah-daerah yang bersinggungan langsung dengan gerhana matahari total.

Terdapat lebih dari 510.000 Tweet seputar Gerhana Matahari Total selama periode 6-9 Maret. Puncak percakapan terjadi pada pukul 07.33 WIB hari ini dengan 1.100 Tweet per menit. Tagar #GMT2016 juga menjadi trending topic nomor satu di Indonesia sejak pagi tadi.
Embeddable link: <iframe src=’http://reverb.twitter.com/view/701665895816635635’ width=’768px’ height=’432px’></iframe>
Momen spesial yang hanya terjadi 350 tahun sekali ini mendapat respon positif dari masyarakat Indonesia dengan menge-Tweet foto dan video detik-detik terjadinya Gerhana Matahari Total. Tidak sedikit juga yang kemudian mengikuti liputan langsung dari berbagai stasiun televisi dan membagikannya di Twitter.

sumber : https://blog.twitter.com/id/2016/menyaksikan-gmt2016-melalui-twitter 

Senin, 07 Maret 2016

Gerhana Matahari dan Kisah Nabi Muhammad

Fenomena alam Gerhana Matahari Total menunjukkan adanya kebesaran dari Yang Maha Kuasa, seperti yang disampaikan oleh Rasulullah SAW. Saat itu yakni pada tanggal 27 Januari 632 Masehi, sesaat setelah putranya Ibrahim bin Muhammad meninggal dunia terjadi gerhana matahari, Minggu (6/3/2016).
sumber: http://video.metrotvnews.com/play/2016/03/06/494781/gerhana-matahari-dan-kisah-nabi-muhammad

Tata Cara Sholat Gerhana Matahari Total


Ranking FIFA Indonesia naik 2 Peringkat

Cara Mengamati Gerhana Matahari Total 2016

Cara Aman Mengamati Gerhana Matahari Total 2016 (GMT)

Cara Sholat Gerhana Matahari Total 2016

Sholat Gerhana Matahari Total

Dalam Islam, jika fenomena terjadi maka dianjurkan untuk melaksanakan salat gerhana.
Shalat gerhana dilakukan sebanyak dua raka’at dan ini berdasarkan kesepakatan para ulama.

“Aisyah radhiyallahu ‘anha menuturkan bahwa pada zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah terjadi gerhana matahari. Beliau lalu mengutus seseorang untuk menyeru ‘ASH SHALATU JAMI’AH’ (mari kita lakukan shalat berjama’ah). Orang-orang lantas berkumpul. Nabi lalu maju dan bertakbir. Beliau melakukan empat kali ruku’ dan empat kali sujud dalam dua raka’at. (HR. Muslim no. 901)

“Aisyah menuturkan bahwa gerhana matahari pernah terjadi pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lantas beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bangkit dan mengimami manusia dan beliau memanjangkan berdiri. Kemuadian beliau ruku’ dan memperpanjang ruku’nya. Kemudian beliau berdiri lagi dan memperpanjang berdiri tersebut namun lebih singkat dari berdiri yang sebelumnya. Kemudian beliau ruku’ kembali dan memperpanjang ruku’ tersebut namun lebih singkat dari ruku’ yang sebelumnya. Kemudian beliau sujud dan memperpanjang sujud tersebut. Pada raka’at berikutnya beliau mengerjakannya seperti raka’at pertama. Lantas beliau beranjak (usai mengerjakan shalat tadi), sedangkan matahari telah nampak.” (HR. Bukhari, no. 1044).

Ringkasnya, tata cara shalat gerhana seperti dikutip dari rumaysho.com.

1. Berniat di dalam hati dan tidak dilafadzkan karena melafadzkan niat termasuk perkara yang tidak       ada tuntunannya dari Nabi kita shallallahu ’alaihi wa sallam dan beliau shallallahu ’alaihi wa               sallam juga tidak pernah mengajarkannya lafadz niat pada shalat tertentu kepada para sahabatnya.

2. Takbiratul ihram yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa.

3. Membaca do’a istiftah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dan membaca surat       yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaherkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih)

4. Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya.

5. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan ’SAMI’ALLAHU LIMAN                         HAMIDAH, RABBANA WA LAKAL HAMD’

6. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan       surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama.

7. Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya.

8. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal).

9. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian           sujud kembali.

10. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya       saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.

11.Tasyahud.

12. Salam.

13. Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jama’ah yang berisi anjuran untuk                     berdzikir, berdo’a, beristighfar, sedekah, dan membebaskan budak.

Dilansir dari bimasislam.kemenag.go.id bahwa pelaksanaan salat gerhana menyesuaikan waktu gerhana matahari total di wilayah masing-masing, yaitu:

Pertama, untuk Waktu Indonesia Barat (WIB): Aceh(07:22 - 08:27), Sumatera Utara (07:21 - 08:27),Sumatera Barat (07:20 - 08:27), Riau (06:22 - 08:30),Bengkulu (06:20 - 08:28), Jambi (06:21 - 08:29),Kepulauan Riau (06:22 - 08:33), Sumatera Selatan(06:19 - 08:29), Lampung (06:20 - 08:31), Bangka Belitung (06:21 - 08:35), Banten (06:19 - 08:31), DKI Jakarta (06:20 - 08:32), Jawa Barat (06:20 - 08:32),Jawa Tengah (06:20 - 08:35), D.I. Yogyakarta (06:20 -08:35), Jawa Timur (06:21 - 08:39), Kalimantan Barat(06:23 - 08:42), dan Kalimantan Tengah (06:22 -08:47).

Kedua, untuk Waktu Indonesia Tengah (WITA):Kalimantan Selatan (07:23 - 09:48), Kalimantan Timur (07:26 - 09:54), Bali (07:22 - 09:42), Nusa Tenggara Barat (07:23 - 09:45), Nusa Tenggara Timur (07:27 - 09:51), Sulawesi Barat (07:26 - 09:57),Sulawesi Selatan (07:26 - 09:54), Sulawesi Tengah(07:29 - 10:04), Sulawesi Tenggara (07:28 - 10:01),Gorontalo (07:31 - 10:09), dan Sulawesi Utara (07:34- 10:15).

Ketiga, untuk Waktu Indonesia Timur (WIT): Maluku Utara (08:35 - 11:21), Maluku (08:35 - 11:17), Papua Barat (08:40 - 11:30), dan Papua (08:49 - 11:40).

Minggu, 06 Maret 2016

Orang Indonesia pertama terjemahkan Alkitab

Djaulung Wismar Saragih Sumbayak (lahir 1888 di Sinondang Utara, kira-kira 3 km selatan Pematang Raya, meninggal dunia 7 Maret 1968) adalah Pendetapertama dari suku asli Simalungun dan seorang Budayawan yang gigih memperjuangkan kemajuan suku Simalungun. Sebagian karyanya adalah terjemahan Alkitab dalam Bahasa Simalungun yang membuatnya menjadi orangIndonesia pertama yang menterjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Nusantara(dalam hal ini Simalungun).

Jumat, 04 Maret 2016

Fakta Gerhana Matahari Total 2016 (Bag 2)

6 Fakta yang Penting Diketahui soal Gerhana Matahari Total 2016




1. Hanya Terjadi di Indonesia

  • Bertepatan dengan ritual Nyepi umat Hindu di Bali, yang jatuh pada bulan baru.
  • Kala itu, bayangan Bulan meliputi area seluas 100-150 km, hanya di 11 provinsi. "Wilayah Indonesia lainnya akan mengalami gerhana sebagian."
  • Penduduk di 11 provinsi berpeluang melihat matahari yang gelap gulita. Apalagi kejadiannya pada pagi hari, ketika potensi mendung berkurang.
  • Warga di wilayah Indonesia barat bisa menyaksikan fenomena tersebut pada pukul 07.30 WIB, sementara di wilayah tengah Nusantara pada pukul 08.35 Wita, dan wilayah timur pada pukul 09.50 WIT.
  • "Suasana saat itu mirip malam hari, tapi tidak terlalu gelap. Mirip senja, jelang malam. Ini adalah pengalaman yang mungkin sekali seumur hidup," tutur Kepala Lapan.
2. Yang Pertama di RI pada Abad ke-21

  • Peristiwa gerhana matahari total pernah terjadi di Indonesia ada pada tahun 1983, 1988, dan 1995.
  • Namun, Thomas Djamaluddin mengatakan, gerhana matahari total 2016 adalah yang pertama terjadi pada Abad ke-21 di Indonesia.
  • Gerhana matahari berikutnya akan terjadi di Indonesia pada 2019 -- yakni gerhana matahari cincin. 
  • Sementara, gerhana matahari total berikutnya baru melintas di wilayah Nusantara pada 20 April 2023.
3. 300 Tahun Sekali

  • Hanya ada hitungan pola 18-19 tahun, sesuai dengan periode Saros atau siklus gerhana. Namun, jalurnya berbeda.
  • "Berdasarkan perhitungan kasar, gerhana matahari total hanya akan terjadi sekitar 300 tahun sekali di satu daerah," kata Thomas Djamaluddin.  
  • Wilayah Sumatera Selatan dan Bangka termasuk yang sungguh beruntung.
  • "Kejadian terakhir pada 1988 dan berulang pada 2016, jadi hanya 28 tahun. Masih beruntung. Di daerah lain 300 tahun."
4. Menguji Teori Einstein

  • Thomas Djamaluddin mengatakan, para ilmuwan Lapan akan berkolaborasi Gerhana matahari total dengan para ahli asing, termasuk dari Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA).
  • "Juga sering dijadikan pembuktian teori relativitas Einstein. Bahwa suatu benda bisa membelokkan cahaya," tambah dia.
  • Jadi, ketika gerhana matahari, saat sang surya ditutup, bintang-bintang di sekitar matahari sedikit bergeser.
  • Saat gerhana matahari total, menurut Thomas, perubahan perilaku hewan juga diperkirakan akan terjadi, terutama pada binatang malam.
  • "Walau hanya beberapa menit saat gerhana matahari total terjadi, kondisi tiba-tiba gelap seolah malam akan membuat hewan terutama binatang malam bereaksi. Akan terjadi perubahan perilaku, nah itu juga menjadi penelitian," beber sang kepala Lapan.

5. 'Pembodohan Massal'

Peristiwa gerhana matahari total yang paling menghebohkan adalah pada 11 Juni 1983 yang jalur totalitasnya melintasi Jawa. 

Fenomena tersebut bahkan disiarkan langsung di TVRI -- stasiun televisi satu-satunya di Indonesia kala itu.

Pada masa itu, dalam masyarakat banyak beredar kabar bohong. "Atau semacam pembodohan massal, dengan mengatakan, 'awas, hati-hati gerhana bisa membutakan mata'," kata Thomas.

Bahkan, dia menambahkan, ada yang bertindak ekstrem sampai-sampai seluruh jendela ditutup. "Seakan matahari memancarkan radiasi berbahaya," kata dia.

Tak hanya di situ, di suatu daerah, mata hewan-hewan penghuni kebun binatang ditutup, agar mereka tak buta.

Untuk itulah, Lapan meluncurkan hitung mundur 55 hari jelang gerhana matahari total pada 14 Januari 2015.

"Tujuannya, untuk sosialisasi bahwa gerhana adalah peristiwa yang menarik dan aman dilihat."


6. Bukan Fenomena Berbahaya

Kepala Lapan Thomas Djamaluddin menegaskan, gerhana matahari total adalah fenomena yang luar biasa. Bukan peristiwa penuh marabahaya.

"Padahal Matahari sama seperti yang kita lihat kok. Yang membahayakan itu, kalau kita tidak berhati-hati melihatnya," kata dia.

Alumni Kyoto University tersebut menambahkan, pada saat gerhana sebagian, secara refleks mata sudah merasa silau.

  • "Maka jangan dipaksakan atau berlomba melihat matahari secara langsung. Itu sangat berbahaya."
  • Pada saat gerhana total, tambah Thomas, justru paling bagus melihat langsung. Tanpa kaca mata, tak perlu pakai filter.
  • "Asal berhati-hati. Yang paling riskan adalah peralihan fase total ke fase sebagian, saat Bulan mulai bergeser, cahaya matahari yang walau baru muncul sedikit sudah sangat kuat. Padahal, pupil mata kita sedang membesar," jelas dia. Hal itu bisa merusak retina.
sumber: http://news.liputan6.com/read/2411209/6-fakta-yang-penting-diketahui-soal-gerhana-matahari-total-2016?p=3

Cara Membuat Pin Hole Alat Pengamat GMT 2016

Cara Membuat Pin Hole, Alat Pengamat Gerhana Matahari Total

Berikut adalah cara membuat alat bantu pengamatan Gerhana Matahari Total dengan bahan dasar kardus.

Cara Membuat Pin Hole, Alat Pengamat Gerhana Matahari Total
Berbagai tipe kamera lubang jarum (pinhole) 
Untuk melakukan pengamatan diperlukan alat yang aman untuk melihat Matahari. Dan alat untuk melakukan pengamatan itu dapat dibuat sendiri dengan alat yang ada di sekitar kita dengan metode Pinhole Projection atau Proyeksi Lubang Jarum. Di antaranya adalah pinhole sederhana dan pinhole kotak kardus yang dapat dibuat sendiri.Peralatan yang digunakan untuk membuat Pinhole sederhana dan Pinhole Kotak Kardus antara lain cutter, penggaris, alat tulis, jarum, dan jangka. Adapun perekat yang digunakan antara lain double tape ukuran sedang (lebar 2,4 cm), isolasi bening, dan lakban.
Pinhole Sederhana
Bahan-bahan
  • Kertas karton/impraboard/ bahan lainnya yang cukup tebal
  • Aluminium foil
  • Kertas gambar putih
Cara Membuat
  1. Siapkan karton atau impraboard. Potong seukuran kertas A4.
  2. Di bagian tengah karton/impraboard, buat lubang berbentuk persegi.
  3. Tempelkan aluminium foil pada lubang persegi dengan perekat berupa double tape atau isolasi
  4. Buat lubang kecil dengan menggunakan jarum pada bagian tengah aluminium foil.
  5. Sebagai layar, gunakan kertas putih atau kertas gambar putih yang ditempel pada karton tebal agar layar tidak melengkung saat digunakan.
  6. Pinhole sederhana siap digunakan.
Pinhole sederhana menggunakan ...Pinhole sederhana menggunakan bahan impraboard (bisa diganti dengan karton) dan aluminium foil. (langitselatan.com)
Pinhole Kotak Kardus
Bahan-bahan
  • Kardus bekas. Langitselatan menggunakan kardus kecil bekas roti bakar. Penggunaan kardus lain dengan ukuran yang berbeda-beda  sangat dianjurkan untuk melihat perbedaan citra matahari yang terlihat di layar.
  • Aluminium foil
  • Kertas gambar putih
Cara Membuat
    1. Lubangi kardus bekas pada bagian atas berbentuk persegi. Bagian ini nantinya menghadap ke matahari.
    2. Lubang yang menghadap ke matahari ditutup menggunakan aluminium foil.
    3. Buat lubang kecil pada aluminium foil dengan menggunakan jarum
    4. Buat lubang pengintip pada bagian samping kardus sebelah bawah.
Pembuatan pinhole kotak kardusPembuatan pinhole kotak kardus (langitselatan.com)
Bagian dasar kardus yang menghadap pada aluminium foil diberi kertas putih yang berfungsi sebagai layar yang menangkap citra matahari.
Pinhole Kotak Kardus ditutup ...Pinhole Kotak Kardus ditutup saat digunakan. (langitselatan.com)

Orang Indonesia Paling Berpengaruh di Internet