Minggu, 01 Mei 2016

Anak muda Indonesia Kevin Herjono di film DeadPool


Kevin Herjono, 3d generalist di Blur Studio milik sutradara Tim Miller penggarap film "Deadpool" (Dok: Kevin Herjono)
CULVER CITY, CALIFORNIA—

Kecintaan Kevin Herjono terhadap dunia efek visual sudah tertanam sejak masih duduk di bangku SMA. Setelah lulus dari Savannah College of Art and Design jurusan visual effects, di mana ia harus memilih untuk mendalami animasi atau efek visual. di Savannah, Georgia tahun 2015 lalu, anak muda kelahiran tahun 1993 ini kini bekerja sebagai seorang 3D generalist di Blur Studio di Culver City, California, yang ikut didirikan oleh sutradara penggarap film “Deadpool,” Tim Miller.
"Kalau (mau) terjun ke visual effects yang paling efektif sebenarnya latihan terus, mengerjakan proyek. Kebanyakan orang bertanya kita pakai software apa. Sebenarnya kalau teknik sendiri bisa dipelajari. Yang paling susah biasanya adalah latihan untuk aesthetic skill nya. Itu yang harus dilatih terus,” papar Kevin menutup wawancara dengan VOA.
sumber: http://www.voaindonesia.com/content/kevin-herjono-bangkitkan-imajinasi-dalam-video-game-di-amerika/3265107.html

Produsen Tempe Amerika memakai suhu Jakarta

Tempe ternyata bisa ditemukan di luar Indonesia, termasuk di Amerika. Seth Tibbott adalah warga Amerika yang juga merupakan seorang produsen tempe yang tinggal di Hood River, negara bagian Oregon.

Selain membuat tempe biasa, ‘Tofurky’ juga membuat burger tempe. Burger tempe ini dibuat di sebuah ruangan fermentasi yang Seth sebut sebagai Indonesia kecil, karena suhunya mirip seperti Jakarta. “Di sini, kami membuat tempe seperti daging yang biasa ditemui di burger, yang mengandung beras, beras merah dan kacang kedele. Lezat sekali,” kata Seth.

Memang untuk pasar Amerika, Seth membuat tempe yang tak hanya mengandung kacang kedele, tapi juga jawawut, beras, wijen dan biji bunga matahari.
sumber:http://www.voaindonesia.com/content/tofurky-produsen-tempe-dan-tahu-di-amerika/3274871.html

Film "DRY" Karya Indonesia Raih Penghargaan

Film "DRY" produksi sineas Indonesia, Jane Lawalata, di Los Angeles, California (dok: Next Page Productions)

LOS ANGELES, CALIFORNIA—
Film produksi sineas Indonesia, Jane Lawalata di Los Angeles, California yang berjudul “DRY” belum lama ini mendapatkan penghargaan Programmers’ Award Narrative Feature di ajang Pan African Film festival 2016, setelah sebelumnya juga banyak menang di berbagai ajang festival film internasional lainnya, seperti Africa Magic Viewers Choice Awards 2016 dan Zulu African Film Academy Awards 2015. 

“Ceritanya ini lebih tentang human rights, untuk membela hak perempuan, anak-anak khususnya, dari pernikahan dini,” papar Jane Lawalata saat ditemui oleh VOA Indonesia belum lama ini di Los Angeles. 

Selain berhasil meraih penghargaan di Pan African Film Festival di Los Angeles, film “DRY” juga berhasil menang di ajang Bentonville Film Festival 2015 di Arkansas, AS, di mana aktris utama sekaligus produser dan penulis skenario, Stephanie Linus, berhasil menang di kategori Best Protagonist atau tokoh protagonist terbaik. Film berbiaya kurang lebih 250 ribu dolar AS ini juga berhasil lolos dalam official selection atau seleksi resmi untuk diputar di ajang Toronto Black Film Festival 2016, Miami Woman international Film Festival, St. Louis International Film Festival 2015, dan Montreal Black Film Festival 2015
sumber:http://www.voaindonesia.com/content/film-dry-karya-sineas-indonesia-di-as-raih-penghargaan-di-festival-film-indonesia/3276926.html

Mahasiswa Indonesia Raih Penghargaan Amerika


Kesepuluh anak muda penerima Global Emerging Youth Leaders Award 2016 (VOA/Eva).
Mahasiswa Indonesia Raih 'Global Emerging Youth Leaders'
WASHINGTON DC—
Zulfirman Rahyantel, mahasiswa Universitas Pattimura – Ambon, menjadi salah seorang dari sepuluh anak muda dari berbagai penjuru dunia yang dianugerahi penghargaan bergengsi ini oleh Departemen Luar Negeri Amerika Rabu pagi (20/4/2016) karena dinilai telah melakukan perubahan sosial yang konstruktif.
Zulfirman terpilih karena dinilai berhasil memfasilitasi dialog antar keyakinan di antara sesama anak muda di Ambon dan daerah-daerah rawan konflik lain di Indonesia. Ia bahkan mengajak mereka mengunjungi daerah-daerah itu secara langsung untuk berbagi pengalaman, termasuk suka duka menjadi warga kota Ambon yang pernah dikoyak konflik bernuansa agama.
sumber: http://www.voaindonesia.com/content/mahasiswa-indonesia-raih-penghargaan-geyl-/3294580.html

Chef Wanita Pertama Indonesia Terbaik di Dunia


Chef Eksekutif Wanita Pertama Indonesia, Terbaik di Dunia
The World's Best 50 Restaurants menobatkan Dominique Crenn sebagai The World's Best Female Chef 2016. 
Meski lahir di Prancis, nama Crenn sebenarnya punya hubungan erat dengan Indonesia. Crenn pernah mencatatkan sejarah sebagai koki eksekutif perempuan pertama di Indonesia. Kariernya pada 2012 kemudian melesat sebagai koki perempuan pertama di AS yang menerima dua bintang Michelin. 
"Ini adalah kehormatan besar untuk saya bisa terpilih jadi The World's Best Female Chef 2016 oleh teman dan orang yang saya hormati," kata Crenn dikutip dari Thrillist. 
sumber: http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160429120128-262-127513/chef-eksekutif-wanita-pertama-indonesia-terbaik-di-dunia/